GERHANA BULAN TOTAL 28 AGUSTUS 2007
Peristiwa astronomis tertutupnya cahaya matahari yang menyinari seluruh permukaan bulan saat purnama atau yang sering disebut dengan Gerhana Bulan Total (GBT) kembali akan terjadi pada tanggal 28 Agustus 2007. Menurut kalender astronomi NASA gerhana bulan total kali ini merupakan gerhana seri Saros ke 128 anggota ke 40 dari 71 gerhana yang terjadi serta akhir rangkaian musim gerhana di tahun 2007. Saros adalah masa perulangan rangkaian gerhana selama periode sekitar 18 tahun.
.
Gerhana bulan total kali ini dapat disaksikan setelah matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia. Posisi gerhana kali ini juga sangat menguntungkan untuk disaksikan sebab terjadi pada sore hari dan pada musim kemarau. Ini berbeda dengan peristiwa serupa yang terjadi pada 3 Maret 2007 lalu dimana gerhana bulan terjadi pada pagi hari saat tiba musim hujan.
.
Setelah matahari terbenam akan disusul terbitnya bulan purnama di Langit Timur. Bulatan bulan purnama yang biasanya benderang kini akan tampak gelap berwarna kemerahan. Hal ini disebabkan saat bulan mulai terbit fase puncak gerhana total sedang terjadi sehingga warna bulan sangat gelap. Dari Indonesia peristiwa gerhana ini dapat diamati mulai terbit bulan pukul 17:36 WIB semenit menjelang puncak gerhana hingga umbra berakhir pukul 19:24 WIB. Kita berharap mendapatkan langit Timur yang cerah saat tanggal peristiwa gerhana ini berlangsung sehingga tahapan demi tahapan gerhana dapat kita saksikan. Segeralah cari tempat observasi yang ideal dimana pandangan ke arah Timur tidak terhalang oleh bangunan maupun pepohonan sebab posisi bulan saat gerhana masih terlalu rendah.
.
Kecuali Indonesia gerhana juga dapat disaksikan di negara-negara lain. Namun di Timur Tengah dan Afrika seluruh rangkaian gerhana tidak dapat disaksikan karena saat gerhana berlangsung negara ini masih mengalami siang hari. Di benua Amerika gerhana ini dapat disaksikan menjelang pagi. .
.
Tahapan Gerhana Bulan Total (GBT)28 Agustus 2007
.
Penumbra Mulai (P1) = 14:54 WIB (tidak tampak)
Umbra Mulai (U1) = 15:51 WIB (tidak tampak)
Total Mulai (T1) = 16:52 WIB (tidak tampak)
Bulan Terbit (Moonrise) = 17:36 WIB
Umbra Mulai (U1) = 15:51 WIB (tidak tampak)
Total Mulai (T1) = 16:52 WIB (tidak tampak)
Bulan Terbit (Moonrise) = 17:36 WIB
Puncak Gerhana = 17:37 WIB
Total Berakhir (T2) = 18:22 WIB
Umbra Berakhir (U2) = 19:24 WIB
Penumbra Berakhir (P2) = 20:21 WIB
Total Berakhir (T2) = 18:22 WIB
Umbra Berakhir (U2) = 19:24 WIB
Penumbra Berakhir (P2) = 20:21 WIB
( Sumber : Software Starrynight )
Skema Gerhana Bulan Total ( http://whyfiles.org )
Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan wajah bulan yang dalam fase purnama tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan terjadi bila bulan sedang beroposisi atau bertolak belakang dengan matahari. Tetapi akibat bidang orbit bulan miring terhadap bidang orbit semu matahari (ekliptika), maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut titik node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu sekitar 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka biasanya, jika terjadi gerhana bulan maka akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua titik node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.
.
Pada saat peristiwa gerhana bulan total terjadi, seringkali permukaan bulan tidak gelap total dan masih samar-samar dapat terlihat berwarna gelap kemerahan. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dipantulkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.
.Gerhana bulan dapat diamati langsung dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali. Namun demikian akan lebih indah jika ada binokuler atau "keker" atau bahkan teleskop untuk melihatnya lebih dekat sehingga nampak jelas batas antara daerah gelap dan terang di permukaan bulan.
.
Di kalangan Umat Islam peristiwa gerhana merupakan peristiwa alam biasa yang secara astronomis dapat dihitung kapan peristiwanya akan terjadi. Peristiwa gerhana bukan tanda kelahiran atau kematian seseorang namun gerhana merupakan momen merenungkan kembali tanda kemahabesaran Allah SWT, penguasa dan pemelihara langit yang tak pernah lena. Untuk itu Umat Islam memberi makna akan kehadiran gerhana melalui ibadah berupa shalat gerhana atau shalat khusuf yang dilakukan secara sendirian maupun berjamaah di masjid-masjid atau mushalla serta memperbanyak takbir dan sedekah. [cara shalat gerhana]
.
”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua macam tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana matahari atau bulan itu bukan karena kematian seseorang atau kehidupannya. Maka jikalau kamu melihatnya, berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, bersedekahlah serta bershalatlah.”
( HR. Bukhari - Muslim )
Sumber :
Berbagai sumber
No comments:
Post a Comment