Monday, July 16, 2007

Antara Astronomi, Kosmologi, dan Astrofisika


Astronomi pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari alam semesta dan benda-benda langit. Pengertian benda-benda langit disini sangat luas, bukan hanya mencakup bintang-bintang, planet, beserta satelitnya, namun juga melingkupi objek-objek eksotis mulai dari galaksi, kuasar, pulsar, hingga gas-gas dan debu yang menempati ruang antar bintang. Secara umum, astronomi mencakup observasi dan teori terhadap segala jenis objek tersebut. Ilmu astronomi juga mencakup kosmologi, yaitu cabang astronomi yang mempelajari asal usul serta masa depan alam semesta kita. Mereka yang menekuni di jalur profesional kita sebut sebagai astronom (astronomer). Dalam melakukan penelitiannya, para astronom memanfaatkan berbagai metode yang umumnya melibatkan teori-teori fisika. Dengan demikian, kebanyakan astronom juga adalah seorang astrofisikawan (astrophysicist). Astrofisika adalah cabang astronomi yang berusaha memahami kelahiran, evolusi, dan akhir riwayat dari benda langit dan sistemnya dalam bentuk hukum-hukum fisika yang mengaturnya. Untuk setiap objek atau sistem yang dipelajari, para ahli astrofisika mempelajari radiasi yang dipancarkan melalui seluruh spektrum elektromagnetik dan variasi emisinya. Informasi yang didapat kemudian diinterpretasikan dengan bantuan model-model teoritis. Salah satu model teoritis yang dibangun adalah model yang menjelaskan pancaran radiasi bersangkutan dan bagaimana ia bisa terlepas dari sebuah objek. Pengukuran radiasi dapat digunakan untuk memperkirakan distribusi dan energi dari atom-atom yang membentuk sebuah objek, sementara untuk memperkirakan suhu dan tekanan objek bersangkutan, dilakukan dengan menggunakan hukum termodinamika. Sementara itu, model teoritis lainnya menjelaskan tentang kesetimbangan benda-benda langit. Model ini didasarkan kepada keseimbangan dari gaya didalam sebuah objek dan gaya yang dikenakan pada sebuah objek, ditambah dengan evolusi berupa transformasi nuklir maupun kimiawi yang terjadi pada objek tersebut. Fenomena perubahan yang sangat cepat (cataclysmic) dapat diinterpretasikan apabila ada sesuatu hal yang mengganggu kesetimbangan ini.Astrofisika juga mencakup studi terhadap benda-benda langit semacam bintang, galaksi, dan alam semesta secara keseluruhan. Dari setiap objek yang dipelajari, para ahli astrofisika selalu mendasarkan pada model-model teoritis untuk memahami sifat-sifat objek yang bersangkutan.Di lain pihak, para ilmuwan yang menekuni kosmologi kita sebut sebagai kosmolog (cosmologist). Para kosmolog mempelajari alam semesta melalui observasi (melakukan pengamatan) dan secara teoritis (menggunakan hukum-hukum fisika untuk memahami alam semesta). Pada dasarnya, kosmologi adalah cabang dari astronomi, tetap teknik observasi dan dasar teori yang digunakan oleh para kosmolog juga melibatkan disiplin ilmu lainnya seperti fisika dan kimia. Kosmologi sendiri berbeda dengan kosmogoni (cosmogony), yang semula diartikan sebagai studi tentang asal mula alam semesta, namun sekarang hanya merujuk kepada studi tentang asal mula tata surya. Tidak semua kosmolog bisa disebut sebagai astronom. Ilmuwan seperti Albert Einstein atau Stephen Hawking adalah seorang kosmolog walaupun mereka tidak pernah berkutat di observatorium sebagaimana para ahli astronomi atau astrofisika. Para kosmolog mendasarkan teori-teori mereka pada observasi astronomi dan konsep fisika seperti mekanika kuantum, dengan sentuhan imajinasi dan filosofis. Kalau pada awalnya, kosmologi hanya bertujuan untuk menentukan letak Bumi di alam semesta, maka kosmologi moderen lebih menitik-beratkan untuk mempelajari asal mula, sifat-sifat, maupun kelanjutan nasib alam semesta kita.

No comments: